Rabu, 10 Desember 2008

Hal yang Terabaikan....

Kepekaan dan kecerdasan sosial adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Apalagi kaum intelaktual muda yang mengaku perduli akan bangsanya. Namun, entah mengapa hal tersebut seperti sering diabaikan dan akhirnya terlupakan begitu saja.

Di daerah yang menganut sistem patriarki dan seakan-akan menjunjung tinggi kaum adam (selalu menempatkan kaum yang satu ini di depan) masalah ketidakpekaan akan menjadi masalah yang serius. Memang masalah ini seringkali dianggap remeh dan tak terperhatikan. Namun, secara lagsung ataupun tidak pada akhirnya kaum hawalah yang akan menjadi korbannya.

Sungguh mengherankan diri saya karena sering kali kaum hawa seakan tidak sadar jika mereka telah menjadi korban dari ketidakpekaan kaum adam. Atau mungkinkah sifat dari kaum hawa (perampuan Jawa) yang cenderung “nrima” yang menyebabkan hal tersebut mengakar dan membudaya? Atau mungkinkah hal ini sulit diubah dikarenakan pola pendidikan di rumah yang “menganakemaskan” anak laki-laki dan secara sadar atau tidak telah membiarkan anak peremuan tertinggal selangkah di belakang anak laki-laki ?

Hawa yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk kiri adam nampaknya bukan hal yang tepat dijadikan alasan oleh kaum adam untuk merasa lebih unggul dari kaum hawa. Tetapi juga bukan hal yang tepat dijadikan alasan oleh kaum hawa untuk tidak mau menerima fitrahnya sebagai seorang perempuan yang pada kenyataannya harus taat pada imam (siapa lagi kalau bukan kaum adam).

Dan pada akhirnya untuk menyeimbangkan keduanya adalah dengan sikap saling menghormati, pengertian, menyadari kedudukan masing-masing, dan mungkin dengan mengubah pola pendidikan keluarga dengan “tidak selalu” meletakkan anak laki-laki di depan. Karena mungkin suatu saat nanti anak laki-laki pun harus mampu melaksanakan apa yang biasa dibebankan pada anak perempuan (pada keadaan tertentu).

Nb:adil memang bukan berarti harus sama, tetapi dalam “kedudukan dan posisi yang sama”, anak lelaki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama (walaupun tetap ada lebih dan kurangnya) dan dengan membiasakan tidak membeda-bedakan antara anak lelaki dan perempuan (dengan sendirinya) akan membuat mereka lebih saling menghargai dan mengerti kedudukan masing-masing. Karena dengan begitu masing-masing akan menyadari dan lebih memahami dirinya dan hal tersebut berdampak besar pada cara mereka memperlakukan orang lain.

Tidak ada komentar: