Kamis, 05 Maret 2009

Interoperabilitas dan Kolaborasi

Kekuatan intelligent modelling untuk mensimulasikan wajah atau penampilan bangunan (struktural, lingkungan, konstruksi, dan harga) harus segera direalisasikan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kerja sama dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang akan menciptakan dan mengoperasikan data inteligent. Seni tidak akan maju tanpa inovasi yang potensial, responsif dan integritas yang baik dari seluruh anggota tim.
Kolaborasi dalam arsitektur dan bangunan menggunakan intelligent modelling akan membantu diskusi dalam kelompok. Tetapi konsep tersebut harus didukung oleh infrastruktur yang baik.
Contoh kasus:
Dalam mendesain Heatrow Terminal 5, pada awalnya tim menggunakan sketsa tangan, hanya intergraph yang menggunakan bantuan digital. Tetapi setelah menggunakan komputer, waktu untuk mengerjakan proyek tersebut menjadi lebih singkat. Inilah yang dimaksud dengan interoperabilitas. Tim mengkolaborasikan berbagai macam komponen digital software (3D, Auto Cad 2D, 4D) untuk menghasilkan desain yang berkualitas baik efisiensi struktur, konstruksi, penampilan bangunan, dan aspek penting lainnya. Dengan menggunakan efisiensi digital ini, terciptalah komunikasi profesional antar anggota tim. Karena konflik desain yang ada dapat diselesaikan dengan parameter desain yang benar.

Adanya kolaborasi dan interoperabilitas membuat arsitek lebih mudah dalam menganalisis masalah dari yang makro sampai yang mikro (detail struktur, konstruksi) sehingga resiko kesalahan pada desain dapat diminimalisir dan desain yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Bagaimana hubungan arsitektur dan dunia digital?"

Kelas digital pertemuan pertama....
student center learning ni ceritanya...dan diskusi pertama ini kelompok kami dapet bahasan..

"Bagaimana hubungan arsitektur dan dunia digital?"

hasil diskusi kami adalah.....(sedikit ditambah-dikurangi menurut sudut pandan penulis)
1. digital yang serba komputer ini (computer oriented) akan sangat membantu dan mempermudah arsitek dalam mengeksplorasi bentuk (berbeda dengan sebelum digital yang didominasi oleh bentuk geometri persegi "yang kotak-kotak itu") dan akhirnya dalam presentasi karya arsitek pun akan lebih "wah" dan terkesan nyata.

2. dengan digital karya yang dihasilkan lebih imajinatif.

3. digital memudahkan arsitek dalam mencari informasi dan inspirasi.

4. perkembangan dalam dunia digital secara langsung ataupuntidak telah member kontribusi yang besar bagi munculnya style-style baru dalam dunia arsitektur.

5. dengan digital, kerja arsitek menjadi lebih cepat dengan kata lain efisiensi dan efektifitas waktu arsitek meningkat.

6. dunia digital dengan berbagai macam softwarenya seperti ecotect yang dapat menganalisis lebih jauh tentan fisika bangunan akan meningkatkan mutu bangunan.

Tetapi di samping keuntungan di atas salah satu kerugian dari kemajuan digital seperti sekarang ini akan memudahkan para plagiat beraksi.

Kesimpulan:

Perkembangan dunia digital mempengaruhi perkembangan dunia arsitektur dalam hal modernitas.